Iran-Israel Memanas, Ini Strategi Mitigasi buat Penyangga IKN


Kemelut
 geopolitik global, khususnyasesudahinterferensi Amerika Serikat dalam perselisihan Israel-Iran, membuatketidakjelasan yang mengguncangkan pasar komoditas energi, termasuk batubara dan minyak. Seperti kita kenali, batubara dan minyak ialah tulang punggung ekonomi dua penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). Dengan keinginan batubara global yang ketahandandampak negatifnaiknya harga minyak, bagaimana efeknyapadaekonomike-2 daerah ini? Simak juga: IKN MemasukTahapan II, Ekonomi Balikpapan-PPU Siap Mengebut di tengah Turunnya Suku Bunga Kepala BI Perwakilan Balikpapan Robi Ariadi mengakuketidakjelasan geopolitik, termasukperselisihan di Timur tengahsudahtingkatkandampak negatifpelambatan ekonomi global, yang berpengaruhpadakeinginan komoditas energi. Balikpapan, yang tergantungpadabidang pertambangan (terutama batubara dan minyak), dan PPU, yang didorong dengan konstruksi IKN, hadapirintangankrusial. “Imbas geopolitik ini riilKeinginan batubara kurang kuatsedangkan harga minyak beresikonaikmemacu inflasi lokal. Kami terusmenyimakperubahan ini,” tutur Robi ke Kompas.com, Senin (23/6/2025). Prediksi Ekonomi Balikpapan dan PPU 2025 Walaupunhadapipenekanan geopolitik, kemajuan ekonomi Balikpapan dan PPU pada triwulan I-2025 memperlihatkankepercayaan diri, dengan prediksiperiode pendek sampai menengah yang masih tetap kuat Balikpapan memperlihatkankemajuan ekonomi 7,97 % (YoY) pada triwulan I-2025, semakin tinggi dari 6,61 %pada triwulan IV-2024, dandiprediksikanmelebihi 2024 (3,23 % YoY). Simak juga: Pembangunan IKN MemasukBabakKe-2 , Tender Dipublikasikan Akhir Juni 2025 Faktorpenggeraknya mencakupkenaikan produksi kilang Pertamina Balikpapan mulai triwulan IV-2025, bersamaan selesainya pengembangankemampuanSelanjutnyakegiatan MICE, termasuk HUT Dekranas ke-45, yang tingkatkanbidangjasa, perdagangan, dan transportasi. Optimasitempat pertanian untuk memproduksi pangan yang kurangiketerikatanimportdan long akhir pekan triwulan II-2025 yang menggerakkan konsumsi rumah tanggaturutberperan. “Disamping itustimulan ekonomi pemerintahan (bantuangajipotongan harga transportasi, bansos), di-launching Juni 2025, perkuat daya membeli,” tambah Robi. Dan PPU memperlihatkankemajuan ekonomi 23,96 % (YoY) pada triwulan I-2025, semakin tinggi dari 21,90 %pada triwulan IV-2024, walaudiprediksikanmelambandibanding 2024 (30,68 % YoY) karenapenguranganbujet IKN. Simak jugaPelajariKerjasama Kota Pintar IKN, Otorita MemburuPengetahuan di Rusia Faktorpenggeraknya mencakup pembangunan IKN. Dengan bujet Otorita IKN naik dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 13,5 triliun, bisamemacu eskalasi kemajuan ekonomiDisamping itukenaikan produksi pangan lewatoptimasitempat pertanian, dan long akhir pekandanstimulan ekonomi yang menggerakkan konsumsi santa punya pengaruhpadakemajuan ekonomi PPU.

Inibawadampak pengganda dari kegiatan konstruksi IKN yang tingkatkan UMKM lokal (makanan, minuman, jasa),” cetus Robi. Walautidak ada data perkembangankhusustapidampak pengganda dari IKN perkuat ekonomi PPU dan Balikpapan, khususnyalewatresapan tenaga kerja dan investasi lokal. “Balikpapan dan PPU masih mempunyaimomen kuat, didorong dengan IKN danpenganekaragamanbidang non-pertambangan. Tetapikemelut geopolitik masih tetapmenjaditeror,” kata Robi. Taktik Mitigasi untukPemerintahandanAktorUsahaUntukmenanganiimbas geopolitik danmenjagakemajuan ekonomi, Robi merekomendasikanPemerintahanmengaplikasikantaktik berikut optimasibujetuntukproject infrastruktur dan program UMKM, menggerakkan konsumsi pemerintahandanperkembangan lokal. Selanjutnyapacu investasi di bidang pertanian untukkurangiketerikatanimport pangan, danmengurangi inflasikarenanaiknya harga BBM. Simak jugaPerkokohSuplai Listrik IKN, Kalimantan timurMenyambut Investasi PLTA Rp 3 Triliun Seterusnya, gelar program traininguntuktingkatkan akses UMKM ke pasar digital, yang tumbuh 15 %pada 2024 dibandingpengurangan 5 %untuk UMKM tradisionil. Sementara untukaktorusaha, Robi mereferensikanpenganekaragaman Pasar ExportExportir batubara di Balikpapan perlumemburu pasar baru di Asia Tenggara (contohnya Vietnam, Filipina) untukmenyeimbangipengurangankeinginan China dan India. Maksimalkan rantai suplaidanturunkanongkos operasional untukmenjaga daya saing di tengah-tengah harga batubara yang lebih rendah. “Aktorusahaexportirdiharapmasih tetapmenggerakkanpeningkatanexport dengan mengerukbeberapa sumber pasar baru dari pasar tradisionilyang terdapatsekarang inisearah dengan itu, efisiensi ongkosdanoptimasipemasarantetapjadi fokus utamaaktorusaha, dengan mengerukbeberapa sumber pasar barudanpengokohanpengembangandi depan,” habis Robi. Baca breaking news daninformasiopsi kami segera di handphonemu. Tentukanaliranunggulanmu akses informasi Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *